Keistimewaan Al-Qur’an & Hadis Warisan Rasulullah Saw
1.
Keistimewaan Al-Qur’an
Sebagai pedoman
hidup umat manusia, al-Qur’an memiliki beberapa keistimewaan dan kelebihan
dibanding kitab-kitab suci lainnya, diantaranya:
a.
Al-Quran memuat ringkasan dari ajaran-ajaran
ketuhanan yang pernah dimuat kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur,
Injil dan lain-lain. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat.
Al-Quran juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah terkandung dalam
kitab-kitab suci terdahulu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah
Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari
akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berakhlak luhur serta berbudi
mulia dan lain-lain.
b.
Al-Qur’an memuat kalam-kalam Allah yang
diMadikan pedoman hidup manusia sepanMang masa sehingga al-Qur’an memang
dikehendaki Allah untuk kekal. Kewajiban kita menjaganya dari serangan
pihak-pihak yang menginginkan al-Qur’an musnah dan mengubah kemurniannya.
Meskipun kita tidak mampu menjaganya, maka Allah pasti akan menjaganya, dan
Allah sebaik-baik Dzat Yang Maha Menjaga.
c.
Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan.
Sehingga seluruh fenomena yang terjadi di alam semesta yang merupakan ciptaan
Allah juga tidak akan pernah kontradiktif dengan apa yang Dia ciptakan.
Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran
yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan
apa yang terkandung dalam Al-Quran. Jadi apa yang ditemukan adalah memperkokoh
dan merealisir kebenaran dari apa yang sudah difirmankan oleh Allah Swt
Sendiri.
d.
Al-Quran diturunkan oleh Allah Swt. dengan suatu
gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapa pun untuk memahaminya
dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan
kemauan yang kuat. Allah Swt. menghendaki agar al-Qur’an dapat disyiarkan
kepada akal pikiran dan seluruh pendengaran sehingga dapat menjadi kenyataan
dan perbuatan.
2.
Hadis Warisan Rasulullah Saw.
Hadis memiliki
kedudukan yang penting setelah al-Qur’an. Ilmu ini telah menjadi perhatian
ulama sejak awal perkembangan Islam hingga saat ini. Namun dalam perjalanannya
hadis, Rasulullah Saw. pernah melarang para sahabat untuk mencatat hadis-hadis
karena khawatir akan bercampur dengan ayat-ayat al-Qur’an.
Istilah lain yang
identik dengan hadis adalah as-sunnah, namun beberapa ulama membedakan
pengertian keduanya. Kelompok muhadditsin (ahli hadis) mengemukakan
pengertian as-sunnah adalah “segala sesuatu yang dinukil dari Nabi
Muhammad Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat-sifat lahir dan
bathinnya ataupun perjalanan hidupnya
sejak sebelum diangkat menjadi Rasul seperti bertahannust di gua Hira’ maupun
sesudah diangkat menjadi Rasul.”
Pengertian sunnah
inilah yang identik dengan hadis. Meskipun beberapa ulama membedakan bahwa
hadis adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Muhammad Saw. adapun sunnah
adalah amalan-amalan yang dilakukan Nabi saw. dan para sahabatnya yaitu
kebiasaan yang hidup di masa Nabi saw.
hadis dibedakan
menjadi:
a.
Hadis Qauli, yaitu hadis-hadis yang yang
diucapkan Nabi saw. dalam berbagai bidang
b. Hadis Fi’li, perbuatan-perbuatan Nabi
saw. yang sampai kepada kita melalui penukilan sahabat
c. Hadis Taqriri, keadaan Nabi saw. yang
mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang
dilakukan oleh para sahabatnya.
Tidak ada komentar